Selasa, 12 Agustus 2014

Sejumlah Bangunan Di Yalimo Mubasir

Yalimo sebagai salah satu kabupaten baru tentu saja membutuhkan banyak biaya untuk pembagunan di berbagai sektor. Namun sebagian pembangunan yang sudah dilakukan terkesan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat.
Apakah kondisi ini merupakan sesuatu yang dilakukan secara sengaja atau tidak, tetapi yang pasti banyak sekali anggaran yang habis untuk membiayai pembangunan yang tidak terlalu penting. Salah satu yang menonjol dan selalu disaksikan oleh semua pihak adalah sejumlah gedung-gedung di sepanjang jalan menuju Elelim seperti pembangunan pasar di Dompomi dan di Hubliki setelah gunung Saheyu. Di sana hingga kini tidak ada orang yang beraktivitas.
Selain itu, di Elelim dekat pusat pemerintahan terlihat sejumlah bangunan yang tidak digunakan namun sudah terlanjut dibangun seperti sejumlah pos kehutanan yang dibangun untuk pantau hasil hutan.
lakius peyon
Ini salah satu contoh pos kehutanan yang tidak digunakan 

Jika dihitung biaya yang dihabiskan untuk pembangunan yang tidak memberikan manfaat semacam ini, tentunya bisa mengatasi hal yang paling mendasar.

Ini dibangun untuk tempat usaha batu tela tetapi tidak digunakan.

Ada sejumlah bangunan lain yang tidak digunakan atau bukan merupakan kebutuhan masyarakat lainnya sudah terlanjut dibangun. Untuk itu, harapan kami ke depan pemerintah dapat merencanakan secara baik berdasarkan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian tidak ada kesan bahwa pembangunan dibangun hanya untuk kepentingan proyek.
Pemerintah daerah juga tidak bisa disalahkan seratus persen, karena banyak masyarakat yang minta proyek ke pemerintah. Supaya mereka bisa dapat proyek, kemungkinan pemerintah mencari solusi dengan membangun sejumlah bangunan yang tidak memberikan kontribusi bangi kelangsungan hidaup rakyat Yalimo. 
Wa nori...... 



Senin, 11 Agustus 2014

DPRD Yalimo Rapat Di Dapur

Anda pasti merasa aneh dengan judul berita ini tetapi ini fakta. Memang DPRD adalah lembaga terhormat. Untuk itu tempat pertemuan mereka layaknya di tempat yang terhormat. Namun, tidak demikian dengan DPRD Kabupaten Yalimo.  Para wakil rakyat terhormat ini melakukan rapat-rapat resmi di ruangan dapur di rumah dinas setwan. Aktivitas ini dimulai sejak pindah dari Wamena kabupaten induknya. Sebelum bangun kantor DPRD di Elelim, ibu kota kabupaten Yalimo, DPRD berkantor di Wamena.
Setelah pindah ke Elelim, DPRD Yalimo baru sebulan melakukan raat di gedung DPRD baru. Sayang, penggunaan gedung ini tidak bertahan lama. Selebihnya para anggota DPRD terhormat ini melakukan rapat di rumah sekwan.Pernah juga DPRD melakukan pertemuan-pertemuan di gudang BBM milik Sekwan.
Rumah yang berada di jalan lama Elelim yang merupakan  rumah dinas pemda Yalimo ini tidak terlihat unik. Rumah ini sama seperti rumah lain di sekitarnya. Tidak ada perbedaan yang menonjol. Namun di tempat inilah para wakil rakyat Yalimo ini beraktivitas dan melakukan pertemuan.
Mulai dari rapat lengkap DPRD, Rapat Pimpinan DPRD, Rapat koordinasi yang dihadiri oleh Bupati, Sekda dan kepala-kepala dinas, rapat komisi, rapat pembahasan RAPBD maupun Non APBD melakukan rapat di sini.
Nahor Yare, wakil ketua DPRD Yalimo pimpin Rapat di ruangan dapur sekwan.


Ruangan yang berukuran sekitar 5x6 meter ini tidak terlihat seperti ruangan rapat. Di tempat ini di lengkapi dengan satu meja panjang, satu meja kecil, satu set kursi sofa, delapan kursi kayu dan dua kursi dorong. Di sudut kiri terlihat kompor masak, rak piring dan tempat cuci piring. Di tempat inilah DPRD Yalimo melakukan rapat.
Hal ini terjadi karena gedung DPRD Yalimo dibakar massa waktu terjadi kerusuhan di Elelim. Gedung itu baru dibangun dan sebelum digunakan sudah dibakar massa. Makanya DPRD tidak punya gedung lain untuk dijadikan sebagai sekertariat sementara. Maklum usia kabupaten Yalimo baru 8 tahun.

Di ruangan Dapur ini yang difungsikan sebagai tempat rapat DPRD Yalimo. 
Para anggota DPRD berdiskusi santai di ruang itu.

Memang ada satu rumah staf sekwan  yang selama ini digunakan oleh pegawai Sekwan sebagai kantor sementara. Tetapi ruangannya tidak cukup untuk pimpinan dan anggota DPRD memiliki ruangan kerja. Ketua bahkan ketika ada tamu biasanya  menerimanya di ruangan tengah rumah setwan. Bahkan sebagian masyarakat datang langsung ke rumah DPRD. 

Begitulah kabupaten baru. Kita maklum saja. (Lakius Peyon)

Minggu, 10 Agustus 2014

Sekilas Tentang Yalimo

Yalimo merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan pegunungan Tengah Provinsi Papua. Kabupaten ini dimekarkan pada tahun 2008 melalui Undang-Undang No.4 Tahun 2014. Sebelumnya wilayah ini berada di bawah pemerintah Kabupaten Yalimo.
Kabupaten ini terdiri dari lima distrik, masing-masing Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili,  Welarek dan Benawa. Penduduk asli yang mendiami wilayah ini adalah Suku Yali, Suku Mek dan Suku Kapauri. 

Kabupaten Yalimo dapat dilalui melalui jalan darat menggunakan mobil. Perjalanan dibutuhkan waktu 5 jam. selain itu dapat meggunakan pesawat berbadan kecil seperti Susi air, Tariku, Yayasi dan AMA. Jika menggunakan pesawat bisa terbang dari sentani maupun Wamena. Sebagaian besar pesawat melayani by Carter. 
Warga penduduk asli sebagian besar bermukim d lereng gunung dan di daratan tinggi yaitu orang dari suku Yali dan Mek. Penduduk suku Kapauri berada di daratan rendah yaitu d lembah aliran sungai Mamberamo. Mata pencaharian orang asli Yalimo adalah petani, berburu dan meramu. Makanan pokoknya adalah ubi. Warga Kapauri makanan pokoknya adalah papeda.
Wilayah ini pertama kali kontak budaya dengan dunia luar sejak misionaris bawa injil ke Yali. sebelumnya orang Yali mempunyai tradisi perang suku. Merea di saat itu hanya mengenal suku Hubla yang ada di bagian barat. Orang Yali beranggapan bahwa tidak ada manusia lain selain orang Yali, Hubla dan Balingga (sebutan orang Lani).